Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Kuning Telur Itu Jahat? Berikut Penjelasannya

Apakah kuning telur benar-benar jahat? Pernahkah Anda mendengar orang tua berkata kepada anak-anak mereka? Jika Anda makan telur.
kuning telurnya harus dibuang. Kalau tidak dibuang, maka dapat menyebabkan jerawat, bisul, kolesterol tinggi dan sebagainya. Apakah hal ini benar?
tempo.co
Nah diartikel kali ini Saya akan menjelaskan itu semua mudahan-mudahan dapat bermanfaat bagi anda.

Berikut pembahasan-nya!!!

Telur merupakan sumber protein yang harganya relatif murah, khususnya di Indonesia. Tentu tidak hanya di indonesia saja bahkan diseluruh dunia juga begitu. Mengapa? Karena semua orang pasti pernah makan telur dalam hidupnya. Dan telur ini menjadi bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Terkecuali bagi anda yang vegan. Mereka yang vegan, biasanya hanya mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan saja. Tidak mengkonsumsi bahan makanan dari hewani.

Apakah kuning telur tidak baik untuk kesehatan? Mengapa banyak orang mengkonsumsi telur, tetapi kuningnya harus dibuang?

Tentu pasti kita sudah tahu bahwa kuning telur itu sering digunakan untuk membuat roti, kemudian membuat cake atau kue, biskuit, mie dan sebagainya. Tetapi mengapa saat anda di meja makan, anda hanya memakan putihnya, lalu kuningnya anda buang? Ada yang bilang bahwa kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol menjadi tinggi, bisa bisulan dan sebagainya.

Lalu bagaimana dengan putih telur?

Putih telur mengandung protein. Tetapi memang kadar kolesterolnya 0 mg. Jadi benar-benar free cholesterol.

Lalu Bagaimana dengan kuningnya?

Jadi di dalam 100 gr telur ayam itu kurang lebih sekitar 2 butir telur. Kandungannya adalah 147 sampai 162 kalori. Kemudian terdapat protein sebesar 12,8 gr. Kemudian lemak 9,94 sampai 11,5 gr. Dan karbohidrat sebesar 0,7 gr. 

Selain itu, telur juga mengandung zat gizi mikro yang dapat kita peroleh terutama dari kuning telur. Jadi, di dalam kuning telur terdapat kalsium, zat besi, kemudian fosfor, zinc, magnesium, thiamine, vitamin B5, B6, B12. Kemudian vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, asam lemak omega 3, choline dan leucine. Dan ini semua terdapat pada kuning telur.

Lalu, apa permasalahannya?

Permasalahannya adalah di putih telur tidak terdapat kolesterol. Sedangkan di kuning telur, kolesterolnya mencakup sekitar 185 mg atau 62% jumlah total kebutuhan harian kita. Jadi ketika kita makan 2 butir telur, itu sudah lebih dari kebutuhan harian kita. Yang perlu anda ketahui adalah kolesterol terdiri dari kolesterol baik dan kolesterol jahat. Jadi, apa itu LDL dan HDL?

Lalu apa itu LDL dan HDL?

LDL adalah kolesterol jahat. Yang mana jika nilainya berlebih, kadarnya juga berlebih dalam darah, maka bisa menyebabkan plak pada pembuluh darah. Jadi, menempel pada pembuluh darah.

Sedangkan HDL adalah kolesterol yang baik. Dengan kata lain, LDL tadi menempel, sedangkan HDL akan membawa LDL kembali ke dalam hati untuk diurai lagi. Pada kuning telur memang terdapat kolesterol. Ketika kita makan, maka LDL kita akan naik.

Tetapi juga diimbangi dengan HDL kita ikut naik. Ingat, di dalam sana terdapat kadar omega-3 yang dapat meningkatkan HDL. Jadi bagi anda yang kadar kolesterolnya normal, tidak memiliki penyakit metabolik, tidak memiliki penyakit tertentu, maka mengkonsumsi telur dengan kuningnya itu sah-sah saja. Tidak masalah.

Mungkin dalam satu hari, anda bisa mengkonsumsi 3 butir. Itu tidak masalah. Tetapi, yang perlu diwaspadai adalah ketika anda mengalami gangguan metabolik. Contohnya anda mempunyai diabetes, kolesterol anda memang tinggi, kemudian memiliki masalah-masalah yang lain. Maka anda harus berkonsultasi kepada dokter.

Terutama, bagi anda yang mempunyai alergi. Sebaiknya anda menghindari terlebih dulu mengkomsumsi telur. Tetapi untuk anda yang normal, telur merupakan sumber protein dan sumber vitamin-vitamin yang sudah di jelaskan. Dan harganya relatif murah. Dan satu lagi pesan saya. Penyajian telur juga mempengaruhi kadar dari kalorinya.

Ketika anda merebus telur dengan anda menggoreng telur, tentu saja kalorinya akan tinggi yang digoreng. Lalu, bagaimana dengan anggapan bahwa telur dapat menyebabkan bisul atau bisa menyebabkan jerawat? Dan mungkin, salah satu pemicunya adalah anda makan telur tanpa diimbangi dengan kebutuhan serat anda dalam satu hari.

Mungkin jumlah telurnya berlebih, tetapi air dan seratnya kurang. Akhirnya, metabolisme anda pun terganggu. Juga menghasilkan limbah dan dibuang dalam bentuk jerawat atau bisa menghasilkan bisul. Jadi kesimpulannya, mengkonsumsi telur pada orang normal itu tidak masalah, walaupun anda makan dengan kuningnya. Yang jadi masalah adalah pengolahannya. Sekali lagi, banyak dari kita di Indonesia yang apabila telur sudah direbus, keesokan harinya direbus lagi berulang kali. Akhirnya, telur tersebut menjadi keras. Kalau sudah begitu, nilai gizinya tidak sama lagi.

Lalu bagai mana jika makan telur mentah?

Saya tidak menyarankan anda untuk mengkonsumsi telur dalam keadaan mentah. Direbus jauh lebih baik daripada dalam keadaan mentah atau digoreng. Mengapa? Yang ditakutkan adalah telur tersebut mengandung bakteri salmonella. Jadi ketika anda makan dalam keadaan mentah, takutnya anda terinfeksi oleh kuman tersebut. Terkecuali anda tahu persis telur yang anda konsumsi bebas dari kuman.

Jangan bertanya bagaimana cara mengetahuinya, karena saya juga tidak tahu. Oke, semoga informasi singkat yang saya berikan ini dapat bermanfaat untuk anda semua, Terimakasih.